Bagi Anda yang sudah sering ke luar negeri/pernah, mungkin postingan ini tidak penting. Tetapi semoga penting bagi Anda yang baru akan memulai backpacking atau melakukan perjalanan ke luar negeri. Ide awal menuliskannya menjadi artikel adalah, biar saya gampang memberikan jawaban secara komplet dan cepat bila ada yang bertanya lagi: Saya baru pertama ke luar negeri, apa yang harus saya lakukan?
1. Paspor
Tanpa paspor tidak mungkin bepergian ke luar negeri. Faktanya, bikin paspor itu mudah dan relatif murah. Dengan Rp 275.000, membawa KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah terakhir, Surat Nikah (bagi yang sudah menikah), serta surat referensi dari perusahaan (bagi karyawan/pegawai). Bisa dilakukan di imigrasi manapun di Indonesia asal syarat komplet, dan di atas kertas disebutkan kelar 3 hari, tapi setidaknya akan memakan waktu kurang lebih seminggu. Paspor adalah identitas Anda saat bepergian keluar negeri.
2. Visa
Ini adalah surat izin yang dikeluarkan suatu negara kepada warga negara asing yang akan masuk ke negara itu. Dalam hal kerja sama antarnegara, banyak negara yang membebaskan pengurusan visa ini, atau sedikit lebih longgar dengan menerapkan visa on arrival (Voa). Negara-negara Asean seperti Malaysia, Singapura, Thailand, etc, membebaskan visa bagi Warga Negara Indonesia (WNI), meskipun ada juga beberapa negara Asean yang menerapkan VoA. Detil selengkapnya silakan minta jasa Mbah Google, mana negara yang butuh visa dan mana yang tidak. Saran, bagi yang baru pertama kali ke luar negeri, coba saja dulu ke negara-negara yang tidak membutuhkan visa.
3. Ini penegasan saja, bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tidak diperlukan lagi dalam perjalanan ke luar negeri. Jadi jangan bingung bagi yang belum punya. Banyak yang masih menanyakan ini, karena takut bila tidak punya akan kena fiskal Rp 2,5 juta.
4. Soal dokumen perjalanan beres, langkah selanjutnya adalah booking tiket pesawat.
Membeli tiket pesawat gampang-gampang susah, khususnya yang ingin mendapatkan harga miring. Tapi bukan tidak mungkin untuk mendapatkan harga super murah, seperti Rp 10.000 atau Rp 49.000 atau Rp 200.000 hingga jutaan. Cara gampang adalah dengan subscribe di situs-situs maskapai penerbangan. Beberapa yang saya rekomendasikan adalah Air Asia, Tiger Airways, Jetstar. Beberapa maskapai lokal juga sering bagi-bagi tiket promo seperti Citilink (bahkan Garuda), Lion Air, Sriwijaya, Batavia, dan Merpati. Dalam sejarah saya traveling, saya pernah mendapatkan Rp 10.000 dari Air Asia, untuk perjalanan Solo-Kuala Lumpur, Rp 49.000 untuk Semarang - Kuala Lumpur dengan Air Asia, serta Rp 100.000 dari almarhum Mandala Air untuk perjalanan Jakarta-Singapura. Tiger Airways kerap bagi-bagi tiket murah US$ 22 untuk perjalanan Jakarta-Singapura. Jangan lupa juga ikuti facebook dan twitter mereka, karena mereka banyak sekali memberikan informasi tiket murah di media sosial.
5. Ada yang bertanya soal biaya lain-lain untuk naik pesawat ke luar negeri. Untuk tiket keberangkatan dari airport Indonesia (di manapun untuk tujuan ke manapun) kita akan dikenai airport tax yang akan kita bayarkan di bandara saat kita selesai check in tiket. Untuk penerbangan domestik antara Rp 35.000 - Rp 40.000 (cek lagi, siapa tahu naik). Kok kira-kira? ya, karena untuk Bandara Soekarno Hatta lebih mahal. Terakhir, dari Yogyakarta atau Solo airport tax untuk domestik Rp 35.000, tetapi dari Soekarno Hatta ke Yogyakarta atau Solo (atau kemanapun) Rp 40.000. Sedangkan untuk airport tax ke luar negeri dari bandara mana pun di Indonesia adalah Rp 150.000. Jadi jangan kaget kalau kadang airport tax lebih mahal daripada tiket pesawat itu sendiri. Sementara itu, rata-rata airport tax bandara di luar negeri sudah di-charge langsung dengan tiket pesawatnya. Jadi kita tidak perlu membayar airport tax, misalnya pulang dari Changi, Singapura menuju Jakarta.
6. Udah itu saja? belum. Kalau Anda booking tiket pesawat pasti terheran-heran, kok harga awal (basic fare) murah, tapi giliran mau bayar harganya naik? Iya, beberapa pesawat, contoh paling gampang Air Asia, akan mengenakan biaya lain-lain, misalnya untuk fuel surcharge, beli kursi (memilih kursi mana yang akan kita dapatkan di pesawat), asuransi, fee untuk penggunaan kartu kredit, dsb. Saya selalu men-skipmemilih kursi karena bagi saya duduk di mana pun sama saja, tidak menggunakan bagasi, tidak menggunakan asuransi (jangan ditiru), dsb supaya harga tiketnya naik tidak terlalu banyak. Tetapi saya tidak bisa mengelak dari membayar fuel surchargeatau fee kartu kredit.
7. Soal bagasi perlu diperhatikan. Tipikal first time traveler adalah membawa barang terlalu banyak, karena takut ini, khawatir itu. Nah, lebih baik bawa barang-barang seperlunya. Karena kalau bawa barang banyak, yang sengsara juga Anda sendiri, harus membopong kemana-mana. Belum lagi biaya bagasi yang mahal. Tas yang bisa masuk kabin, misalnya untuk Air Asia adalah maksimal 7 kilogram (meskipun kadang lebih juga lolos). Nah, lebih baik menaati, jangan lebih dari 7 kilogram bila Anda tidak ingin membeli bagasi. Saya terbiasa mengentengkan ini, suatu saat kena batunya. Bagasi saya 7,5 kilogram dan saat check in petugas tidak mau tahu dan memaksa saya memasukkan ke bagasi (tidak boleh dibawa masuk ke pesawat karena overweight 0,5 kg). Alhasil, daripada tidak boleh terbang, saya membayar bagasi Rp 100.000. Waktu itu, untuk bagasi maksimal 15 kilogram bila kita beli secara online berbarengan dengan beli tiket pesawat hanya Rp 50.000. Oya, beberapa maskapai domestik seperti Lion Air misalnya, memberikan bagasi secara gratis hingga 20 kilogram. Kita bisa memperkirakan, kira-kira butuh bagasi atau tidak? Bila saya berpikir pulang akan membawa oleh-oleh, maka biasanya saya hanya akan membeli bagasi untuk terbang pulangnya saja.
8. Oya, bila kita masuk ke negara lain, kita akan dibagi kartu kedatangan saat di dalam pesawat (atau kalau lupa meminta di pesawat bisa ambil di check point imigrasi saat paspor kita diperiksa). Nah, salah satu hal yang harus diisi adalah alamat di mana kita akan tinggal selama berada di negara tersebut. Bagi yang sudah booking hotel atau penginapan, jangan lupa membawa alamat hotel/penginapan itu. Bagi yang tidakbooking sebelumnya, comot saja salah satu alamat hotel/penginapan dari Mbah Google, lalu ditulis. Mereka nggak akan mengecek ke hotel kok. Tapi kalau Anda tidak menuliskan alamat ini, dijamin akan lebih lama di bandara kayak pengalaman saya di Chiang Mai.
9. Bawa makanan boleh nggak sih? Ketentuan imigrasi boleh membawa cairan di dalam wadah @100 ml maksimal 1 liter. Tetapi berdasarkan pengalaman, kalau yang namanya bawa air atau barang liquid langsung disita di imigrasi. Oya, kalau bawa makanan kering seperti mie cup instan atau roti-roti kering masih boleh kok. Ini untuk negara-negara sekitar aja ya. Beberapa negara memberlakukan aturan-aturan yang berbeda, lebih baik mencari informasi langsung di aturan imigrasi mereka satu persatu.
10. Jangan lupa menukarkan uang ke mata uang negara yang akan kita tuju. Bagi saya, lebih baik menukarkan di Indonesia dengan jumlah yang kita perkirakan akan mencukupi selama perjalanan hingga selesai. Bila ingin back up lebih baik membawa/menukar dengan Dollar Amerika yang nilainya lebih stabil dan bisa ditukar di manapun. Jangan membawa back-up mata uang Rupiah. Pengalaman saya backpacking pertama kali, saya kekurangan uang di Thailand, dan hanya membawa Rupiah. Akhirnya mau tidak mau saya menukarkannya di suatu bank di Thailand. Dan mata uang rupiah saya berkurang nilainya hampir separuh. Benar-benar tidak berharga, dan saya tinggal merutuki nasib :)
11. Oya, satu hal yang penting. Banyak yang menanyakan alur saat pertama kali mau terbang ke luar negeri. Baiklah, ini: 1) Pegang e-ticket. 2) Datang ke counter untuk check in, 3) Lalu masuk ke waiting room setelah sebelumnya membayar airport tax, 4) Menunggu boarding (masuk ke pesawat) di waiting room.
Catatan: maskapai seperti Air Asia memungkinkan kita untuk melakukan check in lewat internet, dan sekarang malah mengenakan fee bila kita check in secara manual.
Jadi pelajari benar aturan masing-masing maskapai. Bagaimana dengan kedatangan di suatu negara? 1) Begitu keluar dari pesawat kita akan masuk ke pemeriksaan paspor.2) Ambil antrean dengan tanda "foreigner" dan stay di barisan, tetap berada di belakang garis kuning. Menyerobot antrean seperti banyak dilakukan orang di Indonesia adalah hal yang paling memalukan dan tidak bisa diterima. Jadi jangan pernah menyerobot. 3) Tiba giliran, serahkan paspor dan dokumen yang diperlukan (termasuk kartu kedatangan). Kadang petugas menanyakan apa tujuan kita masuk negara itu? jawab saja dalam rangka liburan. Jangan panik, jangan gugup, jangan membuka peluang petugas untuk menanyakan hal-hal yang tidak penting. 4) Setelah paspor kita distempel, maka selamat datang dan selamat traveling.

0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar